Ciri-ciri Organisasi
Organisasi
memiliki beberapa ciri-ciri umum. Edgar H. Schein, seorang psikolog
keorganisasian terkenal berpendapat bahwa semua organisasi memiliki empat macam
ciri atau karakteristik sebagai berikut.
1.
Koordinasi upaya
Sering kali kita mendengar pernyataan bahwa dua “kepala”
lebih baik dibandingkan dengan satu “kepala”. Dari pernyataan tersebut dapat
kita simpulkan bahwa bekerja sama dan mengoordinasi upaya mental atau fisikal
mereka untuk dapat mencapai banyak hal yang hebat dan menakjubkan. Koordinasi upaya
juga dapat memperbesar kontribusi-kontribusi individual.
2.
Tujuan Umum bersama
Koordinasi upaya tidak akan terjadi, kecuali apabila
pihak yang telah bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu
yang merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama memberikan
anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak.
3.
Pembagian kerja
Dengan jalan membagi-bagi tugas-tugas kompleks menjadi
pekerjaan-pekerjaan yang terspesialisai, maka sesuatu organisasi dapat
memanfaatkan sumber daya manusia secara efesien.
4.
Hierarki otoritas
Menurut teori organisasi tradisional, apabila ingin
dicapai sesuatu hasil melalui upaya kolektif formal, harus ada orang yang
diberikan otoritas untuk melaksanakan kegiatan. Hal itu agar tujuan-tujuan yang
diinginkan dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Unsur-unsur Organisasi
Setiap organisasi berlandaskan
sejumlah manusia; tiada organisasi dapat eksis tanpa manusia. Organisasi-organisasi
memiliki tujuan, yang mengarahkan upaya-upaya orang-orang didalam organisasi
demikian menuju ke arah tujuan tertentu.
Unsur-unsur organisasi diantaranya :
1.
Manusia
2.
Tujuan Tertentu
3.
Pembagian tugas-tugas
4.
Sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas
5.
Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukan pihak yang
berada diluarnya.
Teori
Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori
klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun
1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai
sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau
Manusiawi)
Teori
neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human
relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar
anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai
sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori
modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang
didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
system terbuka.
Sumber : Teori Organisasi & Pengorganisasian (Prof. Dr. J. Winardi, SE)
Teori Sistem dan Pendekatan Sistem dalam Bidang Manajemen (winardi Nisjar Karhi)
Sumber : Teori Organisasi & Pengorganisasian (Prof. Dr. J. Winardi, SE)
Teori Sistem dan Pendekatan Sistem dalam Bidang Manajemen (winardi Nisjar Karhi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar